Dzikir merupakan salah satu ibadah utama dalam ajaran Islam. Umumnya, umat muslim berdzikir dengan menggunakan ruas jari tangan.
Hal
ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Disebutkan dalam hadits Abu
Dawud dan At-Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah memberitahukan kepada
seorang sahabat yang ikut hijrah ke Madinah agar menghitung dzikir
dengan menggunakan ruas jari tangan.
Lalu apa alasan di balik anjuran Rasul ini?
Anna
an-nabiyya amara hunna an-yura’iina bi at-takbiiri wa at-taqdiisi wa
at-tahliili, wa an-ya’qidna bil anaamili, fa innahunna mas-uulaatun
mustanthiqaatun.
"Nabi
memerintahkan kaum wanita agar selalu membiasakan amalan dengan membaca
takbir, taqdis, dan tahlil. Semua itu agar dihitung dengan ruas
jari-jari tangannya. Karena di hari kiamat kelak, ruas-ruas jari tangan
tersebut akan dimintai keterangan dan dituntut untuk berbicara."
Hadits itu diperkuat pula oleh riwayat lainnya dari At-Tarmidzi, Abu Dawud, An-Nasa'i secara sahih dari Abdullah bin Umar.
Abdullah
bin Umar berkata, "aku telah melihat Rasulullah SAW menghitung-hitung
bacaan tasbihnya. (Rasulullah menghitung bacaan dzikir) dengan jari
tangan kanannya".
Jadi,
dzikir menggunakan ruas jari tangan dianjurkan karena kelak jari-jemari
itulah yang akan bersaksi di hadapan Allah SWT saat hari kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar