Turunnya
Nabi Isa alaihissalaam menjadi salah satu tanda besar makin dekatnya
Kiamat. Ada sekitar 33 hadits Shahih bahkan sebagian dari ahli hadits
mengatakan jumlahnya sekitar 90 hadits tentang kedatangan Nabi Isa pada
akhir zaman yang semakin dekat dengan tanda-tandanya berdasarkan hadits
tersebut.
Dajjal
tidak akan muncul sebelum kedatangan Imam Mahdi. Dalam berbagai hadits
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menceritakan sosok Imam Al-Mahdi
yang berasal dari keturunannya.
“Bila
tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari –Za’idah (salah seorang
rawi) mengatakan dalam haditsnya- tentu Allah akan panjangkan hari
tersebut, sehingga Allah utus padanya seorang lelaki dariku –atau dari
keluargaku-. Namanya sesuai dengan namaku dan nama ayahnya seperti nama
ayahku. Ia memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya telah
dipenuhi dengan kedzaliman dan keculasan.” (Hasan Shahih, HR. Abu Dawud)
Sesuai
dengan sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam maka Imam Mahdi
bernama Muhammad atau Ahmad dengan ayah bernama Abdullah. Sifat fisik
Imam Mahdi seperti hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud. Tersingkap
rambutnya dari arah kepala bagian depan atau dahinya lebar, hidungnya
mancung ujungnya tajam bagian tengahnya agak naik, secara sederhana bisa
disimpulkan bahwa hidung Imam Mahdi tidak pesek.
Imam Mahdi akan hidup dan memimpin dunia selama 7 atau 9 tahun, hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah,
“Akan datang pada umatku Al-Mahdi, bila masanya pendek maka 7 tahun kalau tidak maka 9 tahun.” (HR. Ibnu Majjah)
Selama
masa kepemimpinan Imam Mahdi maka kaum muslimin akan hidup bertabur
nikmat dan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedatangan Imam Mahdi
pada dasarnya akan mempersatukan kaum muslimin yang terpecah dan
berkelompok-kelompok. Dan setelah mampu mempersatukan kaum muslimin maka
imam Al-Mahdi menegakan negara Islam dalam satu bendera. Imam Mahdi
didalam kalangan penganut Syiah di yakini dengan Imam yang kedua belas.
Imam Mahdi sejatinya telah turun di tahun 356 H namun kaum syiah percaya
bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menyembunyikan Imam Mahdi secara ghaib
dan akan memunculkannya pada saatnya nanti.
Jihad Al-Mahdi dan Pasukannya
Imam
Mahdi akan mengibarkan panji-panji jihad fi sabilillah, dan
memerdekakan negeri-negeri Islam yang dikuasai oleh kaum kafir. Imam
mahdi akan memimpin berbagai peperangan, yang dimulai dari jazirah Arab,
kemudian berlanjut ke negeri Persia, dan negeri Rum. Allah memberinya
kemenangan. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan:
“Ketika
kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun
harus merangkak-rangkak diatas salju karena sesungguhnya dia adalah
Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR. Ibnu Majah)
Al-Mahdi
didukung oleh ‘Thaiyfah Mansyurah’ mereka adalah pasukan Islam yang
berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
wa Sallam sebagaimana generasi awal umat Islam. Pasukan pembela Al-Mahdi
ini disebut ‘Ashabu Rayati Sud’ mereka memegang panji-panji hitam
seperti bendera hitam yang dibawa oleh pasukan Rasulullah. Dalam sebuah
hadits disebutkan: “Akan keluar suatu kaum dari arah Timur, mereka akan
memudahkan kekuasaan bagi Al-Mahdi,” dalam hadits lain disebutkan dari
Khurasan “Akan keluar beberapa bendera hitam tak sesuatupun bisa
menahannya sampai akhirnya bendera-bendera itu di tegakkan di Baitul
Maqdis.”
‘Ashabu
Rayati Sud’ muncul saat kematian raja Saudi yang kemudian dilanjutkan
dengan pertikaian 3 putra khalifah untuk memperebutkan Ka’bah. Seorang
analisis politik Timur Tengah, Tony Carter, menilai pemerintah Arab
Saudi kini tengah berada di dalam perpecahan. Sepeninggalan Raja Fath,
kekuasaan Arab Saudi terpecah pada empat orang pangeran. Dan setelah
raja Abdullah berkuasa sebagian kekuasaan politik masih tetap dipegang
oleh pangeran Nayev, pangeran Sultan dan pangeran Salman. Diperkirakan
setelah raja Abdullah wafat, perseteruan antara 3 pangeran Arab akan
makin memuncak. Apakah skenario ini persis seperti Sabda Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam,
“Akan
berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka adalah putra
khalifah. Tetapi, tak seorangpun diantara mereka yang berhasil
menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur.
Lantas mereka memerangi kamu (bangsa Arab) dengan suatu peperangan yang
belum pernah dialami oleh kaum sebelumnya. Maka ketika kalian
melihatnnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus
merangkak-rangkak diatas salju karena sesungguhnya dia adalah
Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR. Ibnu Majah)
Siapakah sesungguhnya kelompok pembela Al-Mahdi yang disebut ‘Ashabu Rayati Sud’ ini?
Ketika turun Surat Muhammad ayat 38 yang mengabarkan bahwa bangsa Arab suatu saat akan berpaling dari Rasulullah,
“…
Jika kamu berpaling (dari agama), niscaya Dia akan mengganti (kamu)
dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu.” (QS:
Muhammad: 47: 38)
Para
sahabat saat itu bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam, “Jika kita berpaling, maka siapakah yang akan menggantikan
tempat kita?” Nabi meletakkan tangannya yang penuh berkah keatas bahu
Salman Al-Farisi dan bersabda, “Ia dan kaumnya yang akan menggantikanmu.
Demi Dzat yang jiwa yang berada dalam genggamannya. Jika agama ini
bertaburan di Suraya maka sebagian dari orang Persia akan mencarinya dan
memegangya.”
Bangsa
Persia kini tersebar selain di Iran, juga di Iraq, Afghanistan, dan
Pakistan. Dalam hadits lain Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
menyebutnya sebagai bani Ishaq atau keturunan Ish atau putra Nabi Ishaq
dan keturunan dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam. Merekalah yang akan
menggantikan penduduk asli Madinah yang menjadi pendukung Al-Mahdi.
Merekalah yang disebut oleh nabi yang akan bertempur dengan bangsa Rum
dalam peperangan yang dahsyat, dan memenangkannya.
Sebagian
dari ulama menilai kelompok Taliban di Afghanistan yang saat ini
ditakuti oleh pasukan Amerika Serikat menjadi cikal bakal kelompok
Al-Mahdi. Meskipun kaum muslim fundamentalis ini sering dirusak citranya
oleh media barat. Namun karakter dan kehidupan mereka dianggap lebih
cocok sebagai kaum militan yang teguh, menegakkan ajaran Islam secara
utuh. Mereka juga memiliki keahlian tempur yang hebat. Sebagai bekal
menjadi pasukan Al-Mahdi. Pandangan ini belum tentu benar, tapi belum
tentu salah juga. Hanya Allah yang maha Tahu. Siapakah kaum yang paling
berhak menjadi pembela Al-Mahdi. Wallahu a’lam.
Misteri Nabi Isa di akhir Zaman
Turunnya
Nabi Isa ‘alaihis salaam menjadi salah satu tanda besar makin dekatnya
Kiamat. Ada sekitar 33 hadits Shahih bahkan sebagian dari ahli hadits
mengatakan jumlahnya sekitar 90 hadits tentang kedatangan Nabi Isa pada
akhir zaman. Dalam sebuah hadits:
“Isa
ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al-Mannaratul Baidha’) di
Damsyik (Damaskus) bagian timur,” (HR. Thabrani dari Aus bin Aus)
Dalam
hadits lain disebutkan “Ia mengenakan 2 potong baju yang di celup
ja’faran dan waros dan meletakan kedua telapak tangan diatas sayap-sayap
2 malaikat. Jika dia menundukan kepalanya maka akan menetes jika dia
mengangkatnya turunlah air seperti mutiara. Maka tiada seorang kafir pun
yang akan mencium aroma nafasnya kecuali dia mati dan nafasnya tercium
dari jarak sejauh pandangannya.”
Saat
turun Nabi Isa ikut mendirikan shalat bersama Imam Mahdi. Imam Mahdi
kemudian berkata “Majulah wahai Rahullah jadilah imam.” Nabi Isa
menjawab, “Tidak diantara kalian ada pemimpin yang telah dimuliakan oleh
Allah dalam umat ini.” Nabi Isa turun kebumi tidak membawa syariat baru
tapi melanjutkan syariat Nabi Muhammad untuk menegakan agama tauhid dan
meluruskan kaumnya yang menyembahnya sebagai Tuhan.
Nabi
Isa bersama pasukan Al-Mahdi berhasil menaklukan Roma kemudian membunuh
babi dan memecah salib. Sejak itulah umat Nasrani berbondong-bondong
memeluk agama Islam kecuali kaum Yahudi. Pasukan Islam di dalam
kepemimpinan Al-Mahdi dan Nabi Isa kemudian memerangi bangsa Yahudi.
Inilah
tanda-tanda kiamat yang paling besar sebagaimana sabda Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum
muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum Muslimin membunuh mereka
sampai Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan Dan
berkatalah batu dan pohon. Wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di
belakangku, kemari dan bunuhlah ia kecuali pohon Gorqhod karena ia
adalah pohon Yahudi.” (HR. Muslim)
Bangsa
Yahudi dipimpin Dajjal akan melakukan perlawanan. Inilah perang
terbesar pada akhir Zaman. Dajjal bersama pasukan Yahudi akhirnya
berhasil dikalahkan. Dalam sebuah riwayat, saat Dajjal melarikan diri
dihadang oleh Nabi Isa ‘alaihis salaam, badannya mendadak meleleh
seperti lilin terkena api.
Maka
musnahlah Dajjal yang hidup di muka bumi lebih dari 4000 tahun. Setelah
itu bumi akan diliputi keamanan dan kedamaian. Nabi Isa akan hidup di
bumi selama 24 tahun menegakan keadilan dan kedamaian. Dalam hadits lain
disebut selama 40 tahun. Nabi Isa kemudian wafat dan dimakamkan
disamping makam Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Saat ini makam
untuk Nabi Isa yang berada di mesjid Nabawi sudah disiapkan untuk
menyambut nabiyullah ini.
Kebenaran Terjadinya Kiamat dengan Turunnya Nabi Isa a.s.
Turunnya
Nabi Isa ‘alaihis salaam ke muka bumi ini merupakan tanda yang jelas
datangnya hari kiamat, Allah berfirman dalam Surat Az-Zukhruf:
“Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar adalah tanda bagi hari kiamat. Karena
itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah
jalan yang lurus.” (QS: Az-Zukhruf: 43: 61)
Turunnya
Nabi Isa juga kedatangan Al-Mahdi untuk menumpas Dajjal merupakan
tanda-tanda akhir zaman yang wajib kita percayai. Maha benar Allah
dengan segala firman-Nya.
(Sumber : http://www.siraman.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar